Pernah aku jatuh hati
Padamu sepenuh hati
Hidup pun akan kuberi
Apapun kan ku lalui
Tapi tak pernah ku bermimpi
Kau tinggalkan aku pergi
Tanpa tahu rasa ini
Ingin rasa ku membenci
Tiba tiba kamu datang
Saat kau telah dengan dia
Semakin hancur hatiku
Jangan datang lagi cinta
Bagaimana aku bisa lupa
Padahal kau tahu keadaannya
Kau bukanlah untukku
Jangan lagi rindu cinta
Ku tak mau ada yang terluka
Bahagiakan dia aku tak apa
Biar aku yang pura pura lupa
Ohhh ohhhhh ohhhh
Tiba tiba kamu datang
Saat kau telah dengan dia
Semakin hancur hatiku
Jangan datang lagi cinta
Bagaimana aku bisa lupa
Padahal kau tahu keadaannya
Kau bukanlah untukku
Jangan lagi rindu cinta
Ku tak mau ada yang terluka
Bahagiakan dia…
Tak perlu seribu wanita menghibur hatiku
Yang terluka karena tak mudah
Bisa mengobat hati yang hancur berkeping
Karena cinta yang berkhianat
Mengaku cinta tapi tak setia
Selalu berdusta apa itu cinta
Mengapa cinta bila hanya luka
Ini jelas bukan cinta
Aku hanya manusia (hanya manusia)
Ingin cinta sempurna
Bukan cinta yang selalu membuatku terluka
Engkau hanya menduga
Aku pun rasa sama
Tak akan mungkin aku membuatmu terluka
Tapi dengar dulu aku cinta kamu
Harus percaya ku…
Belum sempat kulihat senyummu
Belum sempat kulepas rinduku
Malah kamu pergi dengan dia
Di belakangku kau mainkan aku
Kau penipu cinta
Tak bisa kupercaya
Kau buat hatiku jadi sakit
Padahal sebentar
'Ku perginya tak lama
Tapi kau malah selingkuh
Malah kamu pergi dengan dia
Di belakangku kau mainkan aku
Kau penipu cinta
Tak bisa kupercaya
Kau buat hatiku jadi sakit (Hatiku sakit)
Padahal sebentar
'Ku perginya tak lama
Tapi kau malah selingkuh
Tak sempat kita bertemu
Tak sempat…
Ketika engkau memuji-mujiku sungguh;
Seakan akulah permaisurimu satu-satunya,
Yang tiada dapat dicari gantinya...
Ketika engkau berpegang pada janji,
Sungguh bibirmu mengucap indah,
Aku melihat kebaikanmu seperti tiada yang lain,
Cintanya seakan dialah cinta abadiku.
Dalam mimpiku kaulah pemazmurku,
Yang menjadikan jiwaku bersorak-sorai bahagia,
Aku menghidupi cintaku.
Sungguh biarpun batu-batuan melemparku,
Aku tidak akan mati,
Sekalipun aku dihina keji,
Aku tahu engkau perisai keselamatanku!
Ketika aku sedang berjalan,
Engkau memberiku lilin ketika aku menyusung dalam gelap,
Aku mengerti di hadapanku adalah pintu gerbangnya,
Yang harus aku tempuhi bertahun-tahun lamanya...
Engkau menerangi jiwa gelapku,
Ketika aku hampir memikirkan peritnya hidup,
Engkau mendengar jerit batinku dalam diam,
Aku menangis bahawa engkau cuba mengerti rinduku.
Hari ini, esok, lusa dan selamanya
Hanya ada kau di hati
Kau buatku serasa hidup dalam mimpi
Meski terjaga
Tak ada setitik ragu
Hadir mengajakku pindah ke lain hati
Bersamamu hingga bumi tak bermentari
Padamu kuberjanji
Hoo ooh...
Semerbak kasih kita
Mewangi selamanya
Harum abadi
Lestari asmara
Hoo ooh...
Mari kita menua bersama
Hingga putih hitam rambut kita
Kuberjanji kan tetap setia
Hoo ooh...
Di dalam pelukmu
Saat kutinggalkan dunia
Hari ini, esok, lusa dan selamanya
Hanya ada kau di hati
Tak pernah ku ragu
Tak ingin hatiku
Coba pindah ke lain hati
Bersamamu hingga bumi tak bermentari
Padamu kuberjanji
Hoo ooh...
Semerbak kasih kita
Mewangi selamanya
Harum abadi
Lestari asmara
Hoo ooh...
Mari kita menua bersama
Hingga putih hitam rambut kita
Kuberjanji kan tetap setia
Hoo ooh...
Di dalam pelukmu
Saat kutinggalkan dunia
Bersama cintaku cintamu
Panas hujan kemarau
Kita nikmati bersama
Hoo ooh...
Mari kita menua bersama
Hingga putih hitam rambut kita
Dan aku pun berjanji kan tetap setia
Hoo ooh...
Mari kita menua bersama
Hingga putih hitam rambut kita
Aku berjanji kan tetap setia
Di dalam pelukmu
Hoo ooh...
Saat ku harus tinggalkan dunia
Aku tak hanya main-main saja
Ku tak buang waktu percuma
Bagiku kamulah duniaku
Semua 'ku berikan hanya untukmu
Aku menyayangimu
Apa kau tak sayang aku?
Kau tak pernah menyadari itu
Cinta ini 'ku beri hanya untukmu
Tapi semudah itu
Kau tinggalkan semua, melukaiku
Kau tutup kisah cinta kita
Saat 'ku sedang sayang-sayangnya
Apa ada dia yang lain?
Yang beri semua yang 'ku tak punya
Kau tepikan kisah cinta kita
Saat 'ku sedang sayang-sayangnya
Kini 'ku tak bisa memaksa
Tapi 'ku harus bilang, hatiku terluka
Kau tak pernah menyadari itu (menyadari itu)
Cinta ini 'ku beri hanya untukmu
Tapi semudah itu
Kau tinggalkan semua dan lukaiku
Kau tutup kisah cinta kita
Saat 'ku sedang sayang-sayangnya
Apa ada dia yang lain?
Yang beri semua yang 'ku tak punya
Kau tepikan kisah cinta kita
Saat 'ku sedang sayang-sayangnya
Kini 'ku…
Aku menghilangkan identitiku
Aku menyembunyikan diriku sendiri
Mengelakkan daripada pertemuan kembali
Seperti ditelan arus ombak
Ada sedetik kumelupakan diriku sendiri
Sungguh hilang bayangan hidup
Aku tidak mengenali diriku
Ada sesaat aku kembali
Memikir dan mencoba
Merindui diriku yang lama
Sungguh pesonaku adalah keindahanku
Aku beri kesempatan atas diriku sendiri
Untuk memberi nafas jiwa baru
Untuk bangkit kembali
Namun ada titik terendahku
Aku dihanyut oleh emosiku
Pesonaku hilang sinar
Apa yang indah tidak terlihat
Namun senyuman tetap kutabur
Untuk menyedapkan perasaanku sendiri.
Aku menenggelamkan diriku sendiri
Sungguh sakit itu tetap melekat
Membutakan rasa harga diri
Sakit yang sudah terbiasa...
Tidak mengapa
Mungkin sebahagian daripada lumrah
Untuk hidup merasai sisi pahitnya kehidupan
Ku membuat permintaan terhadap diriku sendiri
Untuk selalu takut pada kematian
Biar kusedar
Bahawa aku masih dalam realiti kehidupanku.
VERSI MELAYU:
Arah kita jelas ke depan,
Bendera berkibar;
Tidak berlipat di dunia
Harapan abadi;
Bersatu untuk kebenaran,
Persahabatan kukuh;
Selagi dunia masih ada
Akan nyanyi lagu ini.
Yang cintakan kebenaran,
Menetapkan janji;
Dengan rela berjasa,
setia abadi;
Kebebasan kita tepati,
Bersedia sama;
Untuk semua miskin kaya,
kita beri, yang terdaya.
ENGLISH VERSION:
Our way is clear as we march on,
And see our flag on high
Is never furled throughout the world
For hope shall never die
We must unite for what is right
In friendship true and strong
Until the earth in its rebirth
Shall sing our song.
Shall sing our song.
All those who loved the true and good
Whose promises we were kept
With humble minds whose acts were kind
Whose honour never slept
Those were the free and we must be
Prepared like them to live
To give to all, both great and small
All we can give
All we can give.
Our way is clear as we march on,
And see our flag on high
Is never furled throughout the world
For hope shall never die
We must unite for what is right
In friendship true and strong
Until the earth in its rebirth
Shall sing our song.
Shall sing our song.
All those who loved the true and good
Whose promises we were kept
With humble minds whose acts were kind
Whose honour never slept
Those were the free and we must be
Prepared like them to live
To give to all, both great and small
All we can give
All we can give.
Aku punya niat yang baik
Coba kuungkapkan padamu
Berharap kamu kan menjadi
Rencana besar dihidupku
Tapi kau bilang
"Pergi sana"
Kamu tak mau melihat diri ini selamanya
Awas nanti jatuh cinta
Cinta kepada diriku
Jangan jangan kujodohmu
Kamu terlalu membenci
Membenci diriku ini
Awas nanti jatuh cinta padaku
Aku punya niat yang baik
Telah kuungkapkan padamu
Kau tetap bilang
"Pergi sana"
Kamu tak mau melihat diri ini selamanya
Awas nanti jatuh cinta
Cinta kepada diriku
Jangan-jangan kujodohmu
Kamu terlalu membenci
Membenci diriku ini
Awas nanti jatuh cinta padaku
Awas nanti jatuh cinta
Cinta kepada diriku
Jangan…
Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali
Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu,
Ho-oh
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus kenangan bersamamu
Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukan diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu,
Ho oh
Hanya rindu
Ho-oh
Ku…
Here's to the ones that we got
Cheers to the wish you were here, but you're not
'Cause the drinks bring back all the memories
Of everything we've been through
Toast to the ones here today
Toast to the ones that we lost on the way
'Cause the drinks bring back all the memories
And the memories bring back, memories bring back you
There's a time that I remember, when I did not know no pain
When I believed in forever, and everything would stay the same
Now my heart feel like December when somebody say your name
'Cause I can't reach out to call you, but I know I will one day, yeah
Everybody hurts sometimes
Everybody hurts someday, ayy ayy
But everything gon' be alright
Go and raise a glass and say, ayy
Here's to the ones that we got
Cheers to the wish you were…
Kalau kau rasa tak dihargai
Tutuplah mata, peganglah hati
Kalau kau rasa diri kau sunyi
Jangan bersedih
Aku disini
Walau hidupmu tumpas
'Ku akan beri kerjasama
Bangkit wahai kawan, hidup ini tak sempurna
Jangan selalu bersedih
Kujuga selalu terleka
Kesilapan lama bakal jadi rama-rama
Tapi aku sakit bila ramai keji
Sakit aku bukan sakit dihati
Jadi sakit aku pendam sendiri
Rasa sakit ini tak akan berhenti
Mergerti
Kuterpaksa hadap walau penat lari
Kuterpaksa jatuh bila penat diri
Kuterpaksa hilang walau ramai cari
Aku lupa ingatan
Jadi tolong ingatkan
Saat luar kawalan
Jadi tolonglah pesan
Tolonglah aku kawan
Aku ni manusia
Kubuat kesilapan
'Ku manusia biasa
Percayalah
'Ku yang berikan tangan
Jika engkau memerlukan
Jadi tolong jangan segan
Kalau kau rasa tak dihargai…
Hye!
Lama Jovie tidak berkata-kata seperti orang biasa; Selama ini hanya sarat dengan penulisan puisi saja...Hmmm,
Jovie mula blogging sejak September 2019. Dari sana Jovie mula terbuka hati untuk buka blog. Dan baru Jovie teringat bahawa ada seseorang kawan yang memang sudah lama buat blog sampai jadi sukses, bahkan masuk dalam ranking Malaysia; satu sekolah waktu zaman menengah...
Dan kenapa Jovie berniat untuk blogging?
Okay, dipendekkan cerita lah kan, hahhaa....
Jovie sebenarnya sangat mencemburui kejayaan anak muda sekarang, bahkan ada senior yang semakin hebat mencari tempat dalam golongan yang berpengaruh dalam bidang dorang masing-masing...
Yang Jovie tahu, Jovie memang suka membaca dan menulis puisi...Jovie sendiri pun belum nampak sisi kejayaan apa yang Jovie ada untuk diri sendiri.
Bagi Jovie, duit bukan kejayaan yang Jovie kejar...Memang untuk berjaya, duit adalah fokus utama...Tapi, bagi Jovie...Jovie mahu mencari apa produk bakat/talenta yang ada pada diri Jovie sendiri. Jovie berfikir adalah sangat rugi untuk Jovie tidak mengejar kekuatan diri sendiri.
Start mula blogging, Jovie lupa niat untuk cari pasangan atau boleh dikatakan malas fikir pasal kehidupan baru; Kahwin. Tapi, bukan bermakna Jovie tidak berfikir untuk mencari jodoh...tidak. Jovie pada saat itu hanya terfikir untuk mencari titik kekuatan Jovie sendiri untuk hidup memperbaiki diri, gitu...hahhaa..
Untuk jadi hebat dalam berkarya, tiada jalan mudah/jalan pintas. Terpulang dengan diri kita samada mahu teruskan berjuang atau buat endah tak endah saja. Bagi Jovie, Jovie hanya blogging kerana Jovie percaya karya seni adalah karya yang sangat disukai semua. Bukan setakat disukai, Jovie memang cukup jatuh cinta dengan petikan ayat yang dikutip dari hati Jovie sendiri. Apabila ada pembaca yang benar-benar menghargai karya seni Jovie...Jovie semakin rajin menelaah perasaan Jovie.
...
Jovie pada dasarnya bukanlah bertujuan untuk meluah dengan cara penulisan biasa begini. Jovie lebih suka mengekpresikan perasaan dengan kata-kata puitis...
Sebab kata-kata puitis itu bagi Jovie adalah suatu nilai keindahan daripada ekspresi jiwa kita. So, Jovie hanya lebih suka menonjolkan unsur keindahan yang Jovie rasai dari lubuk hati...sampai pembaca boleh merasai gambaran sebenar luahan itu bagaimana...Apabila si pembaca membaca karya puisi Jovie, Jovie seakan merasai bahawa ada seseorang yang cuba memahami sisi kehidupan Jovie...
Sejujur-jujurnya, segala penulisan Jovie pada dasarnya adalah kutipan perjalanan Jovie dan pemerhatian kehidupan sekeliling Jovie. Terpulang kepada pembaca jika ada yang suka atau tidak pada penceritaan puisi itu, yang pasti pada saat itu kamu sedang membaca sisi kehidupan Jovie...
Ada yang mungkin sedang mengatakan;
Apa sebenarnya tujuan hidup Jovie?
Apa ramalan masa depan Jovie?
Bila Jovie mahu ketengahkan bakat Jovie lagi meluas?
Okay, bukan Jovie mahu minta perhatian untuk meraih kejayaan...Jovie setakat berkongsi apa yang Jovie lalui; tapi bukan semua hal perlu diketengahkan termasuk hal peribadi. Ada yang melihat status Jovie dan berfikir Jovie satu masa nanti akan mendalami iman dalam keagamaan...Ada yang berfikir Jovie sudah putus asa fikir soal kahwin...Ada yang fikir Jovie lebih suka bersendiri sekarang.
Eya, Jovie sedang membaca hati kalian...hahaaha. Jovie baik-baik saja. Cuma sekarang target Jovie mahu mengembangkan kemampuan diri sendiri. Jovie mahu tengok mana kekuatan yang perlu Jovie ketengahkan dan mana yang perlu dibaikpulih...Ya, kamu tahulah sifat pendiam jiwanya agak pemikir dan perlu banyak "Me Time".
Banyak yang bertanya;
Apa tips blogging makin mantap?
Apa tips supaya orang tidak cepat boring?
Apa tips supaya banyak membaca blog saya?
Nah, simple saja.
Kena ada niat bahawa blogging adalah seolah buku diari kamu yang dibaca ramai orang. Untuk elak orang tidak cepat boring, itu tergantung dengan cara kamu mengekspresikan penulisan konten dalam blogging kamu...kalau terlalu memaksa fikiran untuk menulis sesuatu yang bukan kamu suka, tapi mau disimpan dalam konten blog...percayalah, orang baca 2-3 baris pertama ayat pun sudah dibiar dan skip begitu saja. Blogging itu adalah sebahagian daripada hobi kamu. Jangan paksa tulis sesuatu yang bukan berkaitan dengan passion penulisan konten kamu. Tips untuk banyak view...hmmm, ini mungkin sebab tujuan dia memiliki blog cuma untuk mendapatkan google adsense ni...ini yang dikatakan tiada kejujuran dalam menulis. Jangan pernah simpan niat blogging semata-mata untuk memiliki google adsense saja.
...
Hihii, Jovie ada sisi di mana Jovie mahu menyeimbangkan sisi kehidupan Jovie. Semua urusan hidup tidak perlu terburu-buru. Hanya jalani kehidupan mengikut keselesaan diri sendiri.
Tidak sangka sampai saat ini ada yang rajin melihat feed blog Jovie, apa yang boleh Jovie mampu katakan...
TERIMA KASIH PEMBACA SETIA!
Yang setia mendalami suara hati Jovie melalui penulisan ini,
TERIMA KASIH KERANA SETIA MEMBACA !
Semoga segala penulisan Jovie dalam blog ini dapat mempengaruhi jiwa kamu untuk jadi lebih hebat dengan kekuatan kamu masing-masing...
Semakin memahami proses kehidupan yamg Tuhan beri...
Dan semakin menyayangi kekuatan diri kamu masing-masing!
TERIMA KASIH!
Untuk diriku...
Yang masih tetap bertahan...
Yang masih indah dan cantik di mata Tuhan;
Yang masih kuat melangkah,
Mengiringi perjalanan hidup bersama Tuhan.
Kau adalah igauan orang sekelilingmu,
Yang selalu menjadi gula pada senyuman mereka...
Yang menjadi rindu pada jiwa seseorang...
Yang menjadi lilin pada jiwa yang memerlukanmu.
Walau bayangmu masih tersembunyi,
Tuhan masih kenal isi hatimu...
Kau adalah sebahagian daripada permata indah,
Yang dipilih Tuhan...
Insan kesayangan Tuhan.
Ada sesuatu peristiwa,
Yang akhirnya bukan pilihanku;
Tapi harus kujalani...
Meskipun bukan dengan rela hati.
Bukan kuminta,
Bukan dengan izin dari rasa hatiku,
Seolah jalanku diatur,
Yang bukan sesuai dengan kehendak hidupku.
Kuakui semua itu kesilapanku...
Silap untuk memahami jalan cerita sebenar...
Tidak pernah kupinta,
Dan tidak juga ingin kuterima.
Mengapa hal itu harus terjadi depan mataku sendiri...
Apakah ini aturan hidup yang harus kuterima?
Bohonglah jika aku ingin meredhai semuanya,
Yang asalnya dari lambungan unsur fitnah...
Pernah dahulunya aku bersyukur...
Memiliki apa yang kudoakan selama ini,
Tapi mungkin ini yang Tuhan beri;
Untuk mengujiku lebih sungguh.
Berat hatiku untuk menerima kenyataan,
Dengan dendam yang tidak berpenghujung,
Namun aku juga manusia biasa,
Yang takut bila berbuat dosa...
Ya Tuhan,
Dosa besar apakah kulakukan padaMu...
Sehingga aku harus melewati proses kehidupan sebegini,
Padahal yang kuminta baik-baik saja?
Mari sini,
Duduk disampingku,
Kita cerita...
Cuma kau dan aku.
Kamu nampak langit indah di sana?
Itu perasaanku saat ini...
Ketika aku ditimbun dengan batu-batuan makian;
Firasatku masih belum pernah mati.
Aku tertanya-tanya,
Untuk apa aku perlu peduli;
Saat aku tidak pernah ambil peduli,
Pada orang yang tidak pantas aku benci...
Tapi dalam diam dia simpan benci padaku.
Kamu pernah rasa ditimbus asap tebal?
Aku pernah...
Saat itu mereka melihat aku tiada nilai;
Sekadar tiang lampu yang hanya menemani mereka.
Saat hujan lebat tidak berhenti menangis,
Mereka tidak mencari aku.
Kerana tiada nilai yang dicari daripadaku...
Aku dibiar sendiri.
( Mendengus )
Bergerak sendiri lebih indah.
Saat ada seorang pemuda menyapaku,
Aku kenal tapi aku tak layak,
"Mengapa sendiri bagimu itu indah?"
Aku tunduk melihat tanah.
Aku tahu dia selalu menemaniku,
Tapi aku tahu,
Dia juga tidak bisa memberiku lebih...
Ketika tengah malam itu masih menerangi fikiranku saat itu,
Aku melihat ada nota sewangi bunga mawar,
"Aku perlu kamu, kamu adalah pelangi yang sedang diproses untuk menyenangkan hatiku."
Aku bosan dengan permainan kata-kata.
Mungkin tidur cukup puas bagiku untuk mencari kebahagiaan dalam mimpi.
Lagi,
Dia ganggu aku dalam tidur...
Loceng bergantungan di langit yang terbuka luas.
Aku terbangun...
Apa kaitan loceng itu dalam soal kehidupanku?
Lebih baik aku menghargai malamku...
Dengan hujanan puitis yang berlimpah-limpah dalam kepalaku,
Lalu ditulis menikmati perasaanku saat ini.
...
Saatku bersiap melanjutkan rutin harianku,
Hati aku jadi semakin sukar dan rumit.
Seperti ada hal yang belum selesai...
Iaitu urusanku dengan si pemuda itu.
Aku benci menghadapi kehidupanku...
Aku menganggap dunia sekelilingku;
Hanyalah khayalan semata-mata.
Aku pijak dunia,
Seakan cumalah halusinasi kesesakan alam.
Sakit.
Ternyata hidup itu benar.
Rohku tetap belum tenang dan bahagia.
Orang yang selama ini tidak pernah jadi peduli,
Mendekati firasat tubuhku yang sudah mati.
Ternyata aku salah.
Pemuda itu betul.
Aku ternyata orang berdosa,
Yang tidak mengenal erti pertobatan,
Yang tidak mengenal erti menghargai,
Yang tidak belajar mencintai...
Yang tidak percaya pada Dia,
Pemuda itu.
Selama ini Tuhan setia di sampingku,
Tapi aku menganggap Dia hanyalah pemuda,
Yang ingin mencari cinta dariku..
Padahal,
Dialah yang ingin menaburkan cinta yang aku perlu...
Selama ini.
Kamu nampak langit indah di sana?
Itu perasaanku saat ini...
Ketika aku ditimbun dengan batu-batuan makian;
Firasatku masih belum pernah mati.
Aku tertanya-tanya,
Untuk apa aku perlu peduli;
Saat aku tidak pernah ambil peduli,
Pada orang yang tidak pantas aku benci...
Tapi dalam diam dia simpan benci padaku.
Kamu pernah rasa ditimbus asap tebal?
Aku pernah...
Saat itu mereka melihat aku tiada nilai;
Sekadar tiang lampu yang hanya menemani mereka.
Saat hujan lebat tidak berhenti menangis,
Mereka tidak mencari aku.
Kerana tiada nilai yang dicari daripadaku...
Aku dibiar sendiri.
( Mendengus )
Bergerak sendiri lebih indah.
Saat ada seorang pemuda menyapaku,
Aku kenal tapi aku tak layak,
"Mengapa sendiri bagimu itu indah?"
Aku tunduk melihat tanah.
Aku tahu dia selalu menemaniku,
Tapi aku tahu,
Dia juga tidak bisa memberiku lebih...
Ketika tengah malam itu masih menerangi fikiranku saat itu,
Aku melihat ada nota sewangi bunga mawar,
"Aku perlu kamu, kamu adalah pelangi yang sedang diproses untuk menyenangkan hatiku."
Aku bosan dengan permainan kata-kata.
Mungkin tidur cukup puas bagiku untuk mencari kebahagiaan dalam mimpi.
Lagi,
Dia ganggu aku dalam tidur...
Loceng bergantungan di langit yang terbuka luas.
Aku terbangun...
Apa kaitan loceng itu dalam soal kehidupanku?
Lebih baik aku menghargai malamku...
Dengan hujanan puitis yang berlimpah-limpah dalam kepalaku,
Lalu ditulis menikmati perasaanku saat ini.
...
Saatku bersiap melanjutkan rutin harianku,
Hati aku jadi semakin sukar dan rumit.
Seperti ada hal yang belum selesai...
Iaitu urusanku dengan si pemuda itu.
Aku benci menghadapi kehidupanku...
Aku menganggap dunia sekelilingku;
Hanyalah khayalan semata-mata.
Aku pijak dunia,
Seakan cumalah halusinasi kesesakan alam.
Sakit.
Ternyata hidup itu benar.
Rohku tetap belum tenang dan bahagia.
Orang yang selama ini tidak pernah jadi peduli,
Mendekati firasat tubuhku yang sudah mati.
Ternyata aku salah.
Pemuda itu betul.
Aku ternyata orang berdosa,
Yang tidak mengenal erti pertobatan,
Yang tidak mengenal erti menghargai,
Yang tidak belajar mencintai...
Yang tidak percaya pada Dia,
Pemuda itu.
Selama ini Tuhan setia di sampingku,
Tapi aku menganggap Dia hanyalah pemuda,
Yang ingin mencari cinta dariku..
Padahal,
Dialah yang ingin menaburkan cinta yang aku perlu...
Selama ini.
Tergoda aku 'tuk berfikir
Dia yang tercinta
Mengapa telah lama tak nampak
Dirimu di sini
Jangankan ingin ku tersenyum
Tak ada gairah
Kuingin s'lalu bersamamu...
Kini ku resah
Diriku lemah tanpamu...
Ohh...owhh...owhh...
Gapai semua jemariku
Rangkul aku dalam bahagiamu
Ku ingin bersama berdua selamanya...
Jika kubuka mata ini
Ku ingin selalu ada dirimu
Dalam kelemahan hati ini
Bersamamu...
Aku tegar...
Ada bahagian daripada diriku
Yang kamu tidak harus tahu,
Kerna aku sedar...
Itu adalah sebahagian daripada tanggungjawabku.
Ada bahagian daripada diriku,
Yang kamu masih belum mengerti,
Kerana itu...
Aku belajar untuk tidak menceritakannya.
Ada bahagian daripada diriku,
Yang aku butuhkan ia kembali.
Jika bisa diundur kembali,
Aku mahu pelihara ia sebaiknya.
Perihal aku...
Usah perlu kamu tahu lebih dalam;
Aku adalah peribadiku,
Yang harus aku pertanggungjawabkan sendiri.
Buat kamu,
Terima kasih kerana peduli
Meskipun tidak semua hal harus kamu tahu...
"Pasti ada alasan di balik itu semua..,"
Kamu kuat
Kamu hebat
Tidak ada orang yang bisa bertahan seperti itu
Aku percaya
Engkau sedang bertanggungjawab
Memulihkan jiwamu sendiri
Kamu adalah seseorang yang sedang berjuang untuk tersenyum
Kamu sedang belajar untuk baik-baik saja
Kamu memiliki kekuatan yang aku sendiri tidak memilikinya
Kamu hebat
Kamu terlalu kuat
Kamu cukup tahu diri
Kamu bisa mencari kekuatan sendiri
Kamu adalah apa yang orang lain impikan
Aku mengerti
Bahawa sukar untuk mengerti perasaan sendiri
Tapi percayalah bahawa
Ada seseorang yang cuba belajar jadi kuat
Seperti kamu.
Dalam cerita ini,
Kau adalah pendengar setia
Kau adalah orang yang paling beruntung
Dapat membaca nota ini,
Kau adalah sahabatku.
Dengar,
Aku tahu saat ini kau mendengarkanku...
Aku tahu saat ini kau membaca nota indah ini.
Baca sampai habis.
Aku mahu engkau mengirimkan sepuluh jarimu...
Untuk aku menyambut salammu,
Sebagai tanda maafku.
Untuk yang pernah tersinggung dengan teguranku...
Maaf.
Untuk yang merasa bahawa aku tidak pernah bersahabat denganmu,
Maaf.
Untuk yang pernah membuatku tersakiti,
Aku memaafkanmu.
Untuk yang pernah membuat hatiku tidak senang dengan teguranmu,
Aku memaafkanmu.
Untuk yang pernah terkena tempias amarahku,
Maaf.
Kepada yang pernah mengatakan aku tidak pernah mahu membantumu,
Maaf.
Kepada yang merasa rimas dengan kehadiranku,
Maaf.
Untuk yang pernah merasa aku tidak suka bergaul,
Maaf.
Kepada anda yang membaca nota indah ini,
Aku tahu kamu tersenyum...
Aku tahu kamu sedang menerima aku,
Meski belum kau faham kenapa.
Kepada yang belum mengenaliku,
Aku mahu kamu menerima aku sebagai insan biasa,
yang terkadang pernah buat silap,
Seperti kamu juga.
Aku bukan malaikat luar biasa,
yang bisa memberi kamu hadiah dari Tuhan,
Namun aku seperti kamu juga,
Yang tidak pernah terlihat sempurna
di mata manusia.
Maaf,
adalah hal yang menyenangkan...
Lebih baik aku mengatakan maaf setiap hari,
Daripada menunggu saat kematianku...
Baru berani mengucapkan maaf.
Kau adalah pendengar setia
Kau adalah orang yang paling beruntung
Dapat membaca nota ini,
Kau adalah sahabatku.
Dengar,
Aku tahu saat ini kau mendengarkanku...
Aku tahu saat ini kau membaca nota indah ini.
Baca sampai habis.
Aku mahu engkau mengirimkan sepuluh jarimu...
Untuk aku menyambut salammu,
Sebagai tanda maafku.
Untuk yang pernah tersinggung dengan teguranku...
Maaf.
Untuk yang merasa bahawa aku tidak pernah bersahabat denganmu,
Maaf.
Untuk yang pernah membuatku tersakiti,
Aku memaafkanmu.
Untuk yang pernah membuat hatiku tidak senang dengan teguranmu,
Aku memaafkanmu.
Untuk yang pernah terkena tempias amarahku,
Maaf.
Kepada yang pernah mengatakan aku tidak pernah mahu membantumu,
Maaf.
Kepada yang merasa rimas dengan kehadiranku,
Maaf.
Untuk yang pernah merasa aku tidak suka bergaul,
Maaf.
Kepada anda yang membaca nota indah ini,
Aku tahu kamu tersenyum...
Aku tahu kamu sedang menerima aku,
Meski belum kau faham kenapa.
Kepada yang belum mengenaliku,
Aku mahu kamu menerima aku sebagai insan biasa,
yang terkadang pernah buat silap,
Seperti kamu juga.
Aku bukan malaikat luar biasa,
yang bisa memberi kamu hadiah dari Tuhan,
Namun aku seperti kamu juga,
Yang tidak pernah terlihat sempurna
di mata manusia.
Maaf,
adalah hal yang menyenangkan...
Lebih baik aku mengatakan maaf setiap hari,
Daripada menunggu saat kematianku...
Baru berani mengucapkan maaf.
Aku melihat kamu terlihat sedang mengkhayal;
Aku ingin memberitahumu,
Kita sama.
Semalam,
Ketika aku sedang terbaring menunggu lelap mata...
Aku tahu jiwaku ingin berkongsi cerita,
Kepada perasaanku yang sedang layu.
Aku cuba melepaskan semua rasa hati dengan air mata,
Aku tahu Roh Tuhan mendengar jeritan batinku...
Aku sedang melewati pertobatan.
Sebelum ini banyak yang kusesal,
tapi sering terkubur di siang hari...
Aku sering terlupa,
Hingga aku lupa untuk mengingatkan diri sendiri.
Aku tahu kau juga pernah rasa,
Pertanyaan sebelum tidur yang selalu membelenggu malam hari.
Aku menanti bisikan hati dari Tuhan,
Agar Tuhan memelukku pada saat itu.
Hatiku melolong meminta pelukan paling mendamaikan.
Sahabat,
Kita semua punya rasa yang sama.
Aku tahu,
Kita semua ingin melalui tangisan puas sehingga ia larut dengan sendirinya.
Kita masih ada sejuta langkah...
yang harus kita lalui,
dan kita semua harus tahu,
Tuhan pasti mendengar dan memahami setiap perjalanan hari kita.
Ayuh kita dalam diam,
Berjuang.
Baru kusedar
Bahawa kehilangan itu menjadi satu kekurangan...
Yang tidak kupinta,
Namun harus kuterima.
Untuk dirimu
Aku merasa kau sudah sempurna
Melengkapi rasa kehadiranmu selama ini;
Saat kita semua bersama,
Menyatukan perasaan bahagia...
Tuhan jagakan dia
Dia anugerah yang Engkau hadiahkan;
Buat kami sepanjang kehadirannya...
Kupasti Tuhan menyambutnya dengan damai...
Kami yakin dia damai di sana...
Dengan segenap rasa di hati,
Kami mencoba mendamaikan hati...
Untuk siap menerima pemergiannya,
Sungguh terkadang hati masih titip rasa sedih...
Harus juga kami menjalani rasa cinta untuk tetap bersama dengan anugerah seorang ini.
"Dalam kenangan menghadapi peristiwa kehilangan sumber penyatuan selama ini...Tidurlah, bermimpilah dan damailah dengan Tuhan, atuk."
Dia punya angan-angan yang nyata,
Sesuai dengan apa yang dimilikinya sekarang...
Dia sudah cukup kenyang
Dengan segala rezeki yang dikasih Tuhan.
Darjat membezakan aku dan dia...
Dia terlihat lebih beruntung;
Mendahului aku yang masih kerdil...
Ramai ingin jadi seperti dia,
Aku juga sebahagiannya
Mana mungkin aku tidak punya angan-angan...
Seperti dia.
Aku masih di awang-awangan...
Apakah sebenarnya yang kukejar?
Mata melihat dinding;
Hati masih mencari masa depan...
Malam kujadikan mimpi
Untuk ku mencari titiknya indah
Melihat harapanku terlunas
Saat aku membuka mata;
Di hari baru.
"Insan kerdil yang melihat angan-angan sebagai impian,
Di malam hari..."